Kenali Gejala dan Cara Mencegah Rakitis pada Balita
Rakitis telah menjadi perhatian dunia beberapa tahun terakhir. Pasalnya, penyakit ini disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi pada Balita. Lantas, apa saja gejala dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak ulasan berikut!
Origoat, Bantul – Sebagai salah satu gangguan pada masa tumbuh kembang, rakitis pada Balita adalah kelainan pertumbuhan tulang yang umumnya disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium. Perlu Anda ketahui, bahwa vitamin D berperan penting untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfat dari makanan. Kekurangan asupan vitamin ini akan membuat tubuh kesulitan menjaga kadar kalsium dan fosfat, sehingga tubuh pun melepaskan kedua zat tersebut dari tulang. Akibatnya, tulang Balita mengalami pelunakan (osteomalasia) dan kerapuhan.
Gejala Rakitis pada Balita
Rakitis umumnya terjadi pada balita berusia antara 6 bulan hingga 3 tahun. Balita pada usia ini memiliki risiko yang sangat tinggi untuk terkena rakitis karena masih mengalami masa pertumbuhan tulang. Penyakit ini akan memperlambatan pertumbuhan tulang balita, sehingga memicu kelainan bentuk tulang. Berikut beberapa gejala penyakit rakitis yang sering muncul
1. Nyeri pada Tulang
Tulang yang mengalami rakitis dapat terasa sangat sakit, sehingga membuat balita pengidap kondisi ini jadi lebih segan untuk latihan berjalan atau mudah mengalami kelelahan. Selain itu, pada saat berjalan, gerakan pengidap rakitis juga akan sedikit berbeda.
2. Tulang menjadi Rapuh
Rakitis akan menyebabkan kerapuhan tulang balita, sehingga membuat balita pengidap rakitis lebih mudah mengalami patah tulang (fraktur)
3. Mengalami Masalah Gigi
Saat mengalami rakitis, gigi balita akan lebih mudah hancur atau berlubang. Karena kondisi ini dapat membuat enamel gigi menjadi rapuh dan juga bisa menyebabkan melambatnya pertumbuhan gigi.
4. Kelainan Bentuk Tulang
Gejala rakitis lainnya adalah kelainan bentuk tulang. Kelainan ini bisa berupa tulang pada pergelangan kaki, lutut dan pinggang yang menebal, tungkai menjadi bengkok, serta tulang tengkorak melunak atau tulang belakang membungkuk. Jadi, sebaiknya perhatikan bila balita Anda mengalami postur tubuh yang terlihat berbeda daripada umumnya, karena bisa jadi ia mengidap gangguan ini.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Terhambat
Rakitis juga dapat menyebabkan perkembangan tulang menjadi terhambat. Akibatnya, balita pengidap penyakit ini akan memiliki tinggi tubuh yang lebih pendek dibandingkan balita yang normal.
Cara Mencegah Rakitis pada Balita
Untuk mencegah rakitis pada balita, Anda perlu memastikan ia tidak kekurangan vitamin D, dengan melakukan beberapa tips berikut ini.
1. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi yang Penting untuk Tulang
Seiring bertambahnya usia, tulang balita akan terus tumbuh. Untuk mendukungnya, balita memerlukan asupan nutrisi seperti kalsium, fosfor dan vitamin D.
Menurut Permenkes No.28 Tahun 2019, kebutuhan vitamin D pada bayi usia 0 sampai 11 bulan adalah 10 mikrogram per hari. Sementara untuk anak usia 1 hingga 18 tahun adalah sebesar 15 mikrogram per hari.
Asupan vitamin D bisa ditemukan dalam beberapa makanan seperti, ikan laut, kuning telur dan susu segar. Untuk asupan kalsium dan fosfor, bisa dari daging ayam, ikan laut, kacang-kacangan dan dari susu kambing etawa seperti susu Origoat.
2. Berjemur Dibawah Sinar Matahari
Cara berikutnya untuk mencegah rakitis pada balita adalah dengan mengajaknya berjemur dipagi hari. Paparan sinar matahari akan membantu kulit untuk memproduksi vitamin D. Melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, sebaikanya Anda meluangkan waktu berjemur anak dipagi hari selama kurang lebih 10 menit.
3. Memperbanyak Aktivitas di Luar
Balita yang jarang beraktivitas diluar akan sulit terkena sinar UVB, yaitu sebuah gelombang matahari yang berfungsi untuk mendukung penyerapan kalsium pada tulang. Oleh karena itu, untuk mencegah rakitis pada balita, sebisa mungkin buatlah aktivitas diluar rumah bersama, seperti jalan-jalan, atau bermain.
4. Menghindari Polusi
Polusi udara dapat menghambat pancaran sinar matahari ke bumi. Akibatnya, lingkungan bisa kekurangan paparan gelombang UVB. Untuk mendapatkan cahaya matahari yang optimal, sesekali Anda perlu mengajak balita berjemur di daerah yang bebas polusi.
Selain menyebabkan kurangnya paparan gelombang UVB dari matahari, polusi udara juga bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan balita.
5. Mengatasi Gangguan Penyerapan Vitamin D
Pada beberapa kasus gangguan penyerapan vitamin D pada Balita bisa terjadi akibat penyakit lain, seperti Celiac, Sindrom iritasi usus besar dan gangguan pada ginjal. Untuk memastikan hal ini, berkonsultasilah ke dokter, agar pencegahan rakitis bisa dilakukan lebih awal.
6. Mencegah Rakitis pada Anak Sejak Dalam Kandungan
Bukan hanya setelah lahir, tapi ternyata Anda juga bisa mencegah gangguan ini pada balita bahkan sejak berada dalam kandungan. Caranya, dengan memenuhi asupan vitamin D di masa kehamilan. Tidak hanya mencegah, faktanya vitamin D juga dapat membantu perkembangan tulang bayi di dalam rahim.
Itulah gejala-gejala rakitis pada Balita yang sebaiknya Anda waspadai. Untuk mencegah anak mengalami penyakit ini, pastikan Balita mendapatkan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup yaa. Semoga bermanfaat.
BACA JUGA: Benarkan Membawa Beban Berat Mengganggu Pertumbuhan Anak?