Osteoporosis merupakan kondisi berkurangnya kepadatan tulang yang dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Tapi tahukah Anda, ternyata wanita lebih rentan terkena osteoporosis jika dibandingkan pria.
Dilansir dari website resmi kemenkes RI, 1 dari 4 wanita di Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun berisiko terkena osteoporosis. Risiko osteoporosis pada wanita ini 4 kali lebih tinggi jika dibandingkan risiko osteoporosis pada pria.
Pengeroposan tulang ini biasanya menyerang sebagian besar wanita pasca menopause. Gejala awalnya yang tak nampak secara fisik, membuat penyakit ini sulit untuk dideteksi, hingga terjadinya pengeroposan pada tulang.
Kenapa Wanita Lebih Rentan Terkena Osteoporosis?
Ada banyak hal yang bisa membuat wanita lebih rentan terkena osteoporosis dibandingkan pria.Hal-hal ini erat hubungannya dengan kondisi fisik wanita, aktivitasnya dan asupan nutrisi yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut beberapa penyebab wanita lebih rentan terkena osteoporosis.
-
Tulang yang lebih kecil
Massa tulang wanita lebih rendah dibandingkan pria, sehingga membuatnya lebih rentan terkena osteoporosis. Hal ini dapat terjadi karena fase pertumbuhan tulang wanita berbeda dengan pria.
Wanita mengalami puncak pertumbuhan tulang tertingginya pada usia 18 tahun. Setelah melewati usia ini, perkembangan tulang wanita menjadi lebih kecil dari sebelumnya. Lalu di usia 30 tahun, tulang wanita tidak akan mengalami peningkatan massa tulang lagi dan hanya akan menggantikan sel tulang yang sudah tua.
Lebih lanjut, wanita asia cenderung memiliki postur tubuh yang relatif kecil karena kerangka tulangnya lebih kecil dibandingkan etnis lainnya. Hal ini juga yang membuat massa tulang mereka lebih rendah dibandingkan tulang orang-orang di seluruh dunia dan lebih rentan terkena osteoporosis.
-
Faktor hormon
Selain faktor tulang yang lebih kecil, osteoporosis pada wanita juga bisa disebabkan oleh penurunan hormon estrogen akibat dari proses menopause. Hormon estrogen ini berperan dalam proses produksi massa tulang serta dapat mengontrol aktivitas pembentuk tulang dan penyerap tulang.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa memberikan estrogen dapat menjadi salah satu langkah untuk menangani osteoporosis pada wanita yang sudah mengalami menopause.
Selain itu, wanita juga lebih rentan mengalami osteoporosis jika siklus menstruasinya tidak teratur, mengalami menstruasi pertama di usia lebih muda dan mengalami menopause dini.
-
Hamil dan Menyusui
Pada masa kehamilan dan menyusui, massa tulang dari wanita akan berkurang. Hal ini terjadi karena kalsium dalam tubuh wanita diserap untuk perkembangan janin saat hamil dan pertumbuhan bayi saat menyusui.
Maka tak heran jika wanita hamil dan menyusui akan sering mengeluhkan rasa nyeri di tulang belakang dan area pinggul. Walaupun bersifat sementara, jika tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup, hal ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis jika sudah mengalami menopause.
-
Kurangnya Asupan Kalsium
Menurut survey, 80 hingga 90 persen wanita asia mengalami intoleran laktosa, yang menyebabkan mereka tidak dapat mengkonsumsi produk susu sapi. Padahal susu sapi merupakan sumber kalsium yang sangat dibutuhkan untuk menjaga massa tulang.
Selain itu, efek diet yang tidak tepat juga dapat menyebabkan kurangnya asupan kalsium, sehingga membuat wanita lebih rentan terkena osteoporosis. Dari berbagai jenis diet, diet tinggi protein yang patut diwaspadai. Diet ini dapat membuat kalsium terbuang banyak saat buang air kecil.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Agar terbebas dari risiko terkena osteoporosis, Anda dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut
-
Penuhi Kebutuhan Kalsium dan vitamin D
Untuk mencegah osteoporosis, tentu mencukupi kebutuhan kalsium merupakan hal yang wajib dilakukan. Kalsium sendiri bisa Anda dapatkan dengan mengkonsumsi susu, bayam, sarden, tahu, teri dan kangkung.
Jika Anda memiliki riwayat intoleran laktosa, tentu Anda tidak dapat mengkonsumsi susu sapi karena kandungan laktosanya yang tinggi. Padahal susu sapi mengandung kalsium yang tinggi.
Baca Juga: Manfaat Susu Kambing
Sebagai alternatif, Anda bisa mendapatkan asupan kalsium yang lebih tinggi dari susu sapi dengan mengkonsumsi susu ORIGOAT Platinum.
Susu ORIGOAT merupakan susu kambing etawa terbaik yang dipelihara secara organik dengan pemanis alami 100% gula kelapa. Rendah kandungan laktosanya dan AMAN dikonsumsi oleh intoleran laktosa.
-
Rutin Berolahraga
Olahraga memang identik dengan diet untuk menurunkan berat badan sekaligus menjaga kebugaran tubuh. Namun siapa sangka, dengan olahraga yang tepat, ternyata juga bisa menurunkan risiko osteoporosis pada wanita.
Dari sekian banyak jenis olahraga, ternyata olahraga yang paling sering berbenturan langsung dengan tanah atau lantai adalah pilihan yang tepat. Contohnya seperti lari, trampolin, atau lompat tali. Berenang atau bersepeda juga dapat mencegah tulang keropos.
-
Hindari Asap Rokok
Sudah bukan rahasia umum lagi, jika merokok memang dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan. Dan jika ingin sehat, Anda memang perlu menghindari asap dari rokok. Lalu apa hubungannya dengan kesehatan tulang?
Nikotin dalam rokok ternyata bisa menghalangi aliran darah ke tulang, menghambat produksi sel pembentuk tulang dan mengganggu penyerapan tulang. Selain merokok, Anda sebaiknya juga menghindari konsumsi alkohol harian untuk menjaga kesehatan tulang.
Sebagai seorang wanita, hendaknya Anda selalu memperhatikan kesehatan tulang Anda dengan mengedepankan langkah-langkah pencegahan seperti penjelasan di atas. Apalagi jika Anda ingin dapat bergerak bebas di usia senja, tentu perlu menjaga asupan kalsium dari sekarang.
Yuk penuhi kebutuhan kalsium harian Anda dengan minum susu origoat setiap hari.
Origoat, awal nutrisi yang baik!
Baca Juga: Cara Mengatasi Nyeri Sendi